Buterfly

2PM

 




2pm

Picture


2pm

From Youtube 2pm













PKN




HUBUNGAN INTERNASIONAL

1. Definisi Hubungan Internasional: Hubungan antarbangsa dalam segala aspeknya yang dilakukan oleh suatu negara untuk mencapai kepentingan nasional negara tersebut.
2. Grayson Kirk mengemukakan bahwa terdapat 5 unsur HI:
  • Sifat dan berlakunya atau pelaksanaan sistem kenegaraan.
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi dan menentukan kekuatan (power) suatu negara.
  • Posisi internasional dan politik luar negeri dari negara-negara besar.
  • Sejarah hubungan internasional yang lampau.
  • Pembentukan suatu tata tertib dunia.

Fungsi menu dan ikon pada halaman Posting

 




1. View Blog

  • Berfungsi untuk membuka halaman utama blog kita pada tab baru.
2. Post Title
  • Berfungsi untuk menulis judul artikel/ postingan yang akan kita tulis.

Mengenal Fungsi Gadget Blogger

Mengenal Fungsi Gadget Blogger


Apa itu Gadget? Pengertian Gadget pada umumnya dengan pengertian Gadget di Blogger.com beda. Gadget secara umum adalah barang elektronik kecil yang yang didesain sedemikian rupa sehingga menjadikannya sebagai sesuatu inovasi terbaru, atau juga bisa dikatakan sebagai suatu penemuan yang benar-benar menakjubkan pada masanya. sedangkan Gadget di blogger.com adalah kumpulan elemen atau fitur yang memang disediakan oleh pihak blogger.com dengan tujuan untuk mendukung fungsi blogger.com sebagai web penyedia jasa blogging gratis. Berhubung pengertian di atas adalah hasil pengertian yang dibuat oleh empunya blog sebagai secuil pengalamannya di dunia per-blog-an, jadi teman-teman juga bisa mencari ide untuk memunculkan pengertian tersendiri (asal jangan keluar rel ya...hehehe).


fungsi menu dan ikon pada blogger

Memahami Istilah dan Fungsi menu pada blog

 Selamat datang di bloger WOW! Disini saya akan membahas sedikit tentang Istilah dan Fungsi pada menu  Blogger.

Istilah dan Fungsi menu pada blog 

Nah dari gambar diatas saya akan mencoba menjelaskan satu persatu.
Nomor 1. Buat Entri Baru
Ikon pensil yang tertera pada menu blogger memiliki fungsi mengarahkan kita pada form entry/posting artikel baru. Untuk panduan menulis artikel di blog silahkan Baca Disini : "Cara Posting, Menulis Artikel di Blog."

Nomor 2. Lihat Entri.
Ikon Buku yang tertera pada menu blogger tersebut memiliki fungsi mengarahkan kita pada tampilan postingan yang sudah kita buat. lihat gambar berikut :

Sosiologi

A.   Pengertian Kelompok Sosial
Secara sosiologis pengertian kelompok sosial adalah suatu kumpulan orang-orang yang mempunyai hubungan dan saling berinteraksi satu sama lain dan dapat mengakibatkan tumbuhnya perasaan bersama. Disamping itu terdapat beberapa definisi dari para ahli mengenai kelompok sosial.
Menurut Josep S Roucek dan Roland S Warren kelompok sosial adalah suatu kelompok yang meliputi dua atau lebih manusia, yang diantara mereka terdapat beberapa pola interaksi yang dapat dipahami oleh para anggotanya atau orang lain secara keseluruhan.
B.    Proses Terbentuknya Kelompok Sosial
Menurut Abdul Syani, terbentuknya suatu kelompok sosial karena adanya naluri manusia yang selalu ingin hidup bersama. Manusia membutuhkan komunikasi dalam membentuk kelompok, karena melalui komunikasi orang dapat mengadakan ikatan dan pengaruh psikologis secara timbal balik. Ada dua hasrat pokok manusia sehingga ia terdorong untuk hidup berkelompok, yaitu:

Geografi



Aspek-aspek kependudukan meliputi jumlah dan perkembangan, pertumbuhan, persebaran, kepadatan, kualitas, serta mobilitas penduduk.


Jumlah penduduk pada suatu wilayah atau negara pada dasar nya dapat dikelaskan sebagai suatu modal atau beban pembangunan.Pernyataan ini didasarkan atas kenyataan bahwa jumlah penduduk yang banyak jika disertai dengan kualitas yang memadai baik tingkat kesehatan, pendidikan, maupun kemampuan beradaptasi dengan perkembangan teknologi sangat mendukung terhadap proses pembangunan negara. Namun, jika kondisi yang terjadi sebaliknya maka akan menjadi beban bagi pembangunan dan menjadi suatu hambatan bagi lajunya roda pertumbuhan ekonomi negara yang bersangkutan.Sejarah perkembangan jumlah penduduk Indonesia mulai akurat dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya sejak pencatatan penduduk yang dilaksanakan oleh pemerintah Hindia Belanda pada 1920. Pada saat itu, jumlah penduduk Indonesia sekitar 52,3 juta jiwa. Sepuluh tahun kemudian, yaitu berdasarkan hasil sensus pertama di negeri Indonesia pada 1930, jumlah penduduk berkembang menjadi 60,7 juta jiwa, sedangkan pada 1940 menjadi 70,4 juta jiwa. Data statistik tersebut memperlihatkan bahwa dalam periode 1920–1940 jumlah penduduk Indonesia bertambah sekitar 8 sampai 9 juta jiwa setiap 10 tahun.

Pada periode 1941–1950 pertambahan penduduk di negara Indonesia tidak secepat tahun-tahun sebelumnya. Hal ini berkaitan dengan masa revolusi fisik, di mana penduduk banyak yang meninggal dunia akibat perang. Selain itu, sebagian besar penduduk pria usia produktif banyak yang pergi ke medan perang meninggalkan keluarganya. Akibatnya, proses perkawinan dan reproduksi menjadi berkurang. Hal ini dibuktikan dengan jumlah penduduk pada 1950 mencapai 77,2 juta jiwa. Jadi, dalam sepuluh tahun hanya bertambah sekitar 6,8 juta jiwa.
Periode berikutnya merupakan masa perkembangan penduduk meningkat dengan pesat, yaitu periode 1951–1960. Dalam periode 10 tahun penduduk Indonesia meningkat menjadi 20 juta jiwa, menjadi sekitar 97,2 juta jiwa. Hal ini disebabkan kondisi negara Indonesia yang sudah mulai aman dari perang. Selain itu, tingkat kesehatan penduduk mulai meningkat, baik pelayanan kesehatan maupun pengetahuan penduduk tentang wabah penyakit menular sehingga dapat menekan angka kematian. Di lain pihak angka kelahiran masih tetap tinggi. Selisih antara kelahiran dan kematian yang sangat mencolok ini mengakibatkan tingkat pertumbuhan yang tinggi dan mengakibatkan fenomena ledakan penduduk (population boom). Fase ini dikenal dengan masa transisi demografi. Masa ini berlangsung sampai sekitar tahun 1970, di mana pertumbuhan penduduk naik hingga 20 juta jiwa.Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik tahun 1980, jumlah penduduk Indonesia mencapai 146, 935 juta jiwa. Angka tersebut terus mengalami perubahan. Pada tahun 1990 berkembang menjadi 178,5 juta jiwa dan pada tahun 2010 menjadi  237,56  juta jiwa. Dari sepuluh negara yang memiliki jumlah penduduk tertinggi di dunia ternyata sebagian besar merupakan negara berkembang, kecuali Amerika Serikat dan Jepang. Hal ini sangat berkaitan dengan komposisi penduduk.Kebanyakan negara-negara berkembang jumlah penduduknya berstruktur muda dengan bentuk piramida menyerupai kerucut, di mana jumlah penduduk lebih terkonsentrasi pada usia antara 0–19 tahun. Kenyataan ini dapat ditafsirkan bahwa angka kelahiran masih relatif tinggi yang berpengaruh pula pada rata-rata tingkat pertumbuhan penduduk.
Dalam skala provinsi, di wilayah Indonesia Pulau Jawa memiliki jumlah penduduk yang lebih besar jika dibandingkan dengan provinsi-provinsi di luar Jawa. Tiga dari lima provinsi yang paling tinggi jumlah penduduknya terletak di Pulau Jawa, yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Fenomena ini sangat berkaitan dengan daya dukung lahan Pulau Jawa yang sebagian tanahnya merupakan jenis tanah vulkanis yang subur. Selain itu, latar belakang historis Pulau Jawa merupakan pusat perdagangan kerajaan-kerajaan kuno, dan pusat pemerintahan zaman Hindia Belanda.


Jumlah penduduk senantiasa berubah dari waktu ke waktu. Terdapat beragam faktor yang menyebabkan perubahan jumlah penduduk. Misalnya, peperangan, wabah penyakit atau epidemi, kelaparan, dan bencana alam. Di lain pihak, kestabilan negara, peningkatan gizi, dan kesehatan dapat mengakibatkan jumlah penduduk cenderung naik.

Fenomena bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk dari waktu ke waktu dalam suatu wilayah tertentu dinamakan dinamika penduduk. Gejala dinamika penduduk dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu kelahiran (fertilitas atau natalitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi).

Pertumbuhan penduduk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pertumbuhan penduduk alami dan pertumbuhan penduduk total.
a. Pertumbuhan penduduk alami merupakan kenaikan atau penurunan jumlah penduduk yang diakibatkan oleh selisih jumlah kelahiran dan kematian.
b. Pertumbuhan penduduk total merupakan kenaikan atau penurunan jumlah penduduk yang diakibatkan oleh selisih jumlah kelahiran, kematian, dan migrasi (imigrasi dan emigrasi).

Secara umum laju pertumbuhan penduduk Indonesia mulai mengalami penurunan yang cukup tinggi pada dua dekade terakhir ini. Dalam periode 1980–1990 rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia adalah sekitar 1,97% pertahun, sedangkan dalam periode 1990–2000 menurun menjadi 1,49% pertahun. Provinsi yang memiliki tingkat pertumbuhan penduduk tertinggi adalah Riau (4,35%), Papua (3,22%), dan Sulawesi Tenggara (3,15%). Adapun wilayah dengan tingkat pertumbuhan penduduk nya terendah antara lain Maluku (0,08%), DKI Jakarta (0,17%), dan Maluku Utara (0,48%)




Penduduk adalah makhluk hidup yang aktif dan senantiasa mencari ruang tempat hidupnya yang sesuai dengan persyaratan hidup organisme. Salah satunya ketersediaan sumber daya alam sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidupnya secara maksimal. Oleh karena itu, manusia tersebar secara tidak merata di atas permukaan bumi. Daerah iklim tropis sampai lintang sedang merupakan kawasan konsentrasi penduduk di muka bumi. 
Hal ini dikarenakan daerah tropis memiliki temperatur udara dan curah hujan yang tinggi. Dapat memberi kan daya dukung optimal bagi kehidupan manusia. Wilayah lain yang menjadi kawasan konsentrasi penduduk antara lain dataran rendah yang subur. Adapun kawasan yang kondisi alamnya sangat keras, seperti gurun dan kutub merupakan daerah yang berpenduduk sangat jarang.
Sebagian besar penduduk Indonesia terkonsentrasi di Pulau Jawa. Selain faktor kesuburan tanah dan daya dukung lahan, faktor historis juga memengaruhi ketimpangan sebaran penduduk di Indonesia. Akibatnya, tingkat kepadatan penduduk di wilayah tersebut jauh lebih tinggi jika Persebaran penduduk yang tidak merata mengakibatkan perbedaan tingkat kepadatan penduduk. Kepadatan penduduk adalah angka yang menunjukkan jumlah penduduk dalam satuan wilayah tertentu. Angka kepadatan penduduk dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
a. Kepadatan Penduduk Kasar
Kepadatan penduduk kasar adalah angka yang menunjukkan jumlah penduduk dalam satuan wilayah tertentu. Satuan yang biasa digunakan untuk menggambarkan angka kepadatan adalah orang/hektar atau orang/km2.
b. Kepadatan Penduduk Fisiologis
Kepadatan penduduk fisiologis adalah angka yang menunjukkan perbandingan banyaknya penduduk dengan luas lahan pertanian
c. Kepadatan Penduduk Agraris
Kepadatan penduduk agraris adalah angka yang menunjukkan perbandingan banyaknya penduduk petani dengan luas lahan pertanian.
dibandingkan dengan wilayah-wilayah lainnya di Indonesia. Ketimpangan ini tentunya berpengaruh terhadap kemajuan dan pembangunan wilayah.Secara umum tingkat kepadatan penduduk Indonesia pada tahun 2000 adalah 109 juta/km2. Beberapa provinsi yang memiliki kepadatan penduduk paling tinggi adalah Sumatra Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakara, dan Jawa Timur. adapun provinsi yang tingkat kepadatan penduduknya rendah adalah Maluku, Papua, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.


5.      Komposisi Penduduk

Komposisi penduduk merupakan gambaran penggolongan atau pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria-kriteria tertentu.
Beberapa contoh dasar penggolongan penduduk antara lain umur dan jenis kelamin, status perkawinan, tempat tinggal (desa atau kota), jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, pendapatan, dan agama.

Struktur penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin dinamakan piramida penduduk. Piramida penduduk pada umumnya disajikan dalam bentuk grafik batang yang meng gambarkan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan pada setiap kelompok usia tertentu. Rentang interval umur yang umumnya digunakan adalah lima tahun (usia 0-4, 5-9, 10-14, 15-19, 20-24, 25-29, 30-34, 35-39, 40-44, 45-49, 50-54, 55-59, 60-64, 65-69, 70-74, 75 tahun lebih).

Berdasarkan kecenderungan bentuknya, komposisi penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
a. Komposisi penduduk muda (Ekspansif), dengan bentuk piramida penduduk menyerupai kerucut. Ciri-ciri komposisi penduduk ekspansif antara lain sebagai berikut.
1) Jumlah penduduk usia muda (0–19 tahun) sangat besar, sedangkan usia tua sedikit.
2) Angka kelahiran jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka kematian.
3) Pertumbuhan penduduk relatif tinggi.
4) Sebagian besar terdapat di negara-negara berkembang, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Republik Rakyat Cina, Mesir, dan India.

b. Komposisi penduduk dewasa (Stasioner), dengan bentuk piramida penduduk menyerupai batu nisan. Ciri-ciri komposisi penduduk stasioner antara lain sebagai berikut.
1) Perbandingan jumlah penduduk pada kelompok usia muda dan dewasa relatif seimbang.
2) Tingkat kelahiran umumnya tidak begitu tinggi, demikian pula dengan angka kematian relatif lebih rendah.
3) Pertumbuhan penduduk kecil.
4) Terdapat di beberapa negara maju antara lain Amerika Serikat, Belanda, dan Inggris.

c. Komposisi penduduk tua (Konstruktif), dengan bentuk piramida penduduk menyerupai guci terbalik. Ciri-ciri komposisi penduduk konstruktif antara lain sebagai berikut.

1) Jumlah penduduk usia muda (0–19 tahun) dan usia tua (di atas usia          64 tahun) sangat kecil.
2) Jumlah penduduk yang tinggi terkonsentrasi pada kelompok usia dewasa.
3) Angka kelahiran sangat rendah, demikian juga angka kematian.
4) Pertumbuhan penduduk sangat rendah mendekati nol, bahkan pertumbuhan penduduk sebagian mencapai tingkat negatif.
5) Jumlah penduduk cenderung berkurang dari tahun ke tahun.
6) Negara yang berada pada fase ini, antara lain Swedia, Jerman, dan Belgia.
Manfaat lain dari komposisi penduduk menurut usia dan jenis kelamin dapat dijadikan sebagai dasar perhitungan angka beban tanggungan (Dependency Ratio). Angka tersebut dapat menggambarkan perbandingan jumlah penduduk usia nonproduktif dengan usia produktif. Adapun yang dimaksud dengan usia nonproduktif adalah kelompok usia anak-anak (0–14 tahun) dan penduduk dengan usia lanjut (65 tahun lebih), sedangkan usia produktif adalah penduduk pada kelompok usia (15–64 tahun). Rumus yang digunakan dalam melakukan perhitungan angka beban tanggungan adalah sebagai berikut.


6.       Kualitas Penduduk

Selain masalah kuantitas, aspek demografis yang harus diperhatikan dalam mengkaji sumber daya manusia adalah permasalahan potensi kualitas penduduk. Beberapa aspek yang dijadikan tolok ukur kualitas penduduk antara lain tingkat pendidikan, kesehatan, dan pendapatan.

a. Tingkat Pendidikan

Pendidikan merupakan aspek penting dalam menentukan kemajuan suatu bangsa. Melalui pendidikan, proses pendewasaan dan pengem bangan potensi penduduk dapat dikembangkan. Penduduk dengan tingkat pendidikan relatif lebih tinggi memiliki kemampuan beradaptasi terhadap kemajuan ilmu penge tahuan dan teknologi jika dibandingkan dengan penduduk dengan tingkat pendidikan rendah. Oleh karena itu, sangatlah tepat jika pemerintah Indonesia menempatkan kualitas penduduk sebagai salah satu modal dasar pembangunan nasional.

Komposisi penduduk berdasarkan kualitas pendidikan umum nya diukur dengan persentase jumlah penduduk yang berhasil menempuh setiap jenjang pendidikan sekolah, mulai dari SD sampai dengan perguruan tinggi. Semakin banyak proporsi jumlah penduduk yang berhasil menyelesaikan studi sampai ke jenjang SMA dan perguruan tinggi, menjadi indikasi semakin baik kualitas penduduk.

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik Nasional, persentase jumlah penduduk Indonesia pada 1980 yang berhasil menye lesaikan studi sampai jenjang SMA adalah sekitar 4,4%, sedangkan perguruan tinggi hanya 0,9%. Angka ini kemudian mengalami sedikit peningkatan pada periode tahun 1990, di mana penduduk yang berhasil menamatkan sampai SMA adalah 11,9% dan perguruan tinggi sekitar 1,5% dari seluruh jumlah penduduk Indonesia.

Rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari dalam diri penduduk sendiri maupun faktor dari luar. Sebagai contoh antara lain adanya keengganan sebagian penduduk Indonesia untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang tinggi, terutama pada masyarakat perdesaan. Orang tua yang tinggal di perdesaan beranggapan bahwa anak-anak mereka cukup sekolah sampai SD atau SMP, setelah itu mencari kerja untuk membantu meringankan beban orang tua, kemudian menikah dan berkeluarga.


Faktor lain yang juga berpengaruh adalah tingginya biaya sekolah sehingga sangat sulit dijangkau oleh masyarakat ekonomi lemah, serta keterbatasan daya tampung sekolah dari setiap jenjang pendidikan, terutama tingkat SMA dan Perguruan Tinggi. Untuk mengatasi permasalahan rendahnya kualitas pendidikan penduduk, dilakukan berbagai upaya oleh pemerintah, antara lain:

1) membangun prasarana pendidikan sekolah ke berbagai penjuru tanah air;
2) menggalakkan wajib belajar sembilan tahun;
3) program buku dan perpustakaan masuk desa;
4) penayangan acara-acara pendidikan di berbagai media massa.


b. Tingkat Kesehatan

Parameter kedua yang dapat dijadikan ukuran kualitas penduduk adalah tingkat kesehatan. Hal ini dapat dipahami, sebab apalah artinya penduduk dengan kuantitas banyak, tingkat pen didikan tinggi, tetapi tingkat kesehatannya rendah dan sakit-sakitan, tetap saja produktivitas nya rendah. Tingkat kesehatan penduduk dapat diukur dengan melihat aspek angka kematian bayi dan angka harapan hidup.

1) Tingkat Kematian Bayi (Infant Mortality)
Tingkat kematian bayi berhubungan dengan tingkat kesehatan ibu dan anak, pemenuhan gizi keluarga, kesiapan fisik saat proses persalinan, pemerataan fasilitas kesehatan sampai ke pelosok tanah air, ketersediaan obat-obatan yang memadai pada pusat-pusat pelayanan kesehatan, tingkat pendapatan penduduk, dan tingkat pengetahuan serta pendidikan masyarakat. Semakin tinggi angka kematian bayi, semakin rendah kualitas kesehatan sebagian besar penduduk suatu wilayah atau negara.

2) Angka Harapan Hidup
Selain angka kematian bayi, faktor lain indikasi kesehatan penduduk adalah angka harapan hidup, yaitu rata-rata tahun hidup atau usia yang mampu dijalani penduduk sejak dilahirkan sampai meninggal dunia. Sebagai contoh pada tahun 2002 angka harapan hidup penduduk laki-laki Indonesia adalah 66 tahun sedangkan wanita 70 tahun. Angka tersebut berarti rata-rata penduduk pria Indonesia memiliki harapan hidup sampai 66 tahun, sedangkan penduduk wanita sampai 70 tahun. Banding kan dengan negara-negara maju, seperti Jepang (laki-laki = 78 tahun, perempuan = 85 tahun) dan Kanada (laki-laki = 76 tahun, perempuan = 81 tahun).

c. Tingkat Pendapatan
Faktor ketiga yang dapat dijadikan parameter kualitas pen duduk adalah tingkat pendapatan yang berhubungan dengan status ekonomi sebagian besar penduduk di suatu wilayah. Pada umumnya negara-negara berkembang memiliki tingkat pendapatan penduduk lebih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara maju. Kecuali, pada beberapa negara berkembang di kawasan Asia yang memiliki sumber daya minyak dan gas bumi cukup berlimpah, seperti Arab Saudi dan Brunei Darussalam.Untuk mengukur tingkat pendapatan penduduk, digunakan formulasi rata-rata pendapatan perkapita (percapita income). Angka ini diperoleh dengan membandingkan jumlah kekayaan negara secara keseluruhan dengan jumlah penduduk.

7.      Langkah pemenritah untuk mengatasi laju nya pertumbuhan penduduk
Untuk mengatasi permasalahan ledakan penduduk, pemerintah mulai menjalankan beberapa program, yaitu sebagai berikut.
a. Program Keluarga Berencana (KB), melalui program Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS), yang terdiri atas suami, istri, dan dua orang anak.
b. Menentukan batas terendah usia perkawinan pertama, yaitu bagi perempuan berusia 19 tahun dan laki-laki 21 tahun sehingga kemung kinan memiliki anak lebih banyak dapat ditekan.
c. Menambah jumlah fasilitas pendidikan sekolah sehingga dapat menunda usia perkawinan.

8.      Pendataan hasil sensus 2010

Diperkirakan mencapai sekitar 340 juta orang. Jumlah ini berdasar asumsi bahwa pertambahan penduduk sebesar 1,49% per tahun. Hasil Sensus Penduduk 2010 menunjukkan jumlah penduduk Indonesia sekitar 237,6 juta orang. Berdasarkan sensus tahun 2010 diketahui bahwa pertumbuhan penduduk melebihi proyeksi nasional yaitu sebesar 237,6 juta jiwa dengan laju pertumbuhan penuduk (LPP) 1,49 per tahun. Untuk itu diperlukan upaya dan langkah konkret guna menurunkan laju pertumbuhan penduduk dan meningkatkan kualitas penduduk melalui berbagai program baik dalam aspek kualitas maupun kuantitas."Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan desain induk (grand design) pembangunan kependudukan dan revitalisasi program KB nasional untuk menjadi rancang bangunan tata kependudukan di Indonesia yang akan datang. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia tahun 2000-2010 sebesar 1,49 persen pertahun. Artinya bahwa rata-rata peningkatan jumlah penduduk indonesia per tahun dari tahun 2000 sampai 2010 adalah sebesar 1,49 persen/pertahun. Hal ini menunjukkan bahwa setiap tahunnya antara tahun 2000 sampai 2010 jumlah penduduk Indonesia bertambah sebesar 1,49 persennya.
Dengan jumlah penduduk sebesar 237,6 juta jiwa tersebut, membuat Indonesia tetap bercokol sebagai negara berpenduduk terbanyak setelah RRC, India dan Amerika Serikat.
Penduduk Indonesia berdasar sensus 2010 mencapai 237,641,326 yang terdiri atas 119,630,913 penduduk laki-laki dan 118,010,413 penduduk perempuan. Data yang dipublikasikan melalui website BPS http://www.bps.go.id, menyebutkan penduduk terbanyak menurut provinsi adalah provinsi Jawa Barat kemudian Jawa Timur.
Lima provinsi dengan penduduk terbesar adalah:
1.       Jawa Barat              43,053,732
2.       Jawa Timur              37,476,757
3.       Jawa Tengah          32,382,657
4.       Sumatera Utara       12,982,204
5.       Banten                     10,632,166

Sejarah

PERKEMBANGAN AGAMA DAN KEBUDAYAAN HINDU–BUDHA DI INDONESIA

Munculnya kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh persentuhan kebudayaan antara daerah Nusantara dengan India sebagai tempat kelahiran kedua agama tersebut. Persentuhan kebudayaan ini terjadi sebagai salah satu akibat dari hubungan yang dilakukan antara orang-orang India dengan orang-orang yang ada di Nusantara, terutama karena daerah Nusantara merupakan jalur perdagangan strategis yang menghubungkan antara India dan Cina. Hubungan perdagangan yang semakin lama semakin intensif menimbulkan pengaruh terhadap masuknya pengaruh¬pengaruh kebudayaan India di Nusantara. Dengan kata lain, terjadi proses akulturasi antara kebudayaan India dengan kebudayaan Nusantara. Demikian juga dengan agama Hindu-Buddha menjadi agama yang dianut oleh penduduk di Nusantara dan menjadi pendorong muncul dan berkembangnya negara¬negara kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha di Indonesia.

Total Tayangan Halaman

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Blogger news

Blogger templates

Popular Posts

Pages

Seguidores

Diberdayakan oleh Blogger.